tidak ada yang pasti dalam hidup ini, setiap waktu yang kita jalani bukanlah kita yang menghendaki, namun semua karena kehendak Tuhan. aku sama halnya dengan kita semua, manusia yang tak luput dari dosa dan memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya sendiri.
Minggu, 25 Maret 2012
Tanda Dosa
Tanpa dosa
Cerita .lucu.. sekitar 2 hari
yang lalu, aku pulang dari semarang dan aku ulang lewat kalices yang letaknya
di atas desaku.. kemarin sekitar 2 hari sebelumnya aku ke kalices juga
berkenaan untuk mengantar bulik saya kondangan.
Pada waktu itu aku hanya menunggu di pinggir jalan, dan kemarin waktu lewat
dari sumowono setelah mengantar teman saya pulang sya kembali melewati tempat
yang sedang ada gawe itu.. DAN... hari dimana aku lewat merupakan hari resepsi
atau hari akad nikahnya. Berhubung tempat buat akad nikah tsb kecil maka akad
nikah ditempatkan di samping kanan kiri jalan dan jalan tersebut memotong tepat
di tengah acara akad nikah tsb..
maksudnya sisi kanan jalan merupakan panggung orang nikah tsb mengadakan
acara, dan tak disangka kiri jalan merupakan tempat duduk khusus undangan yang
banyak sekali.. berhubung tidak ada rambu jika jalan tsb digunakan untuk acara
akad nikah dan memang tidak ada jalan alternatif lain untuk melewatinya (karena
desa tsb ada di lereng gunung serta jalannya pun sangat tajam) maka saya pun
dengan lenggang dan bersiul2 melewati jalan tsb, akan tetapi saat aku tengok
sebelah kiri tak disangka ternyata banyak sekali orang2 yang melihat adanya
kehadiranku di tengah – tengah acara tersebut.. haduhhhhh mau dibawa muka
gantengku ini... hedeh... untung seribu untung akunya memakai helm dan memakai
masker jadi mukaku gak bakalan dikenal banyak orang, cerobohnya diriku harus
melihat ke sisi kiri yang banyak banget orang, dan ornag2 tersebut pun balik
melihat diriku... dengan seribu jurus jawa aku pun menundukkan kepala yang
menanndakan rasa hormat sekaligus rasa malu yang bergitu dahsyat.. setelah
melewati adegan show yang mencengangkan sekaligus memalukan dengan durasi
sekitar 5 detik pun aku terbebas dari adegan memalukan tsb, yang masih bikin rada malu yaitu karena aku
mengendara motor dengan peralatan yang sangat canggih berupa tas besar dan
motor agak jadul, seandainya biasa saja mungkin aku g bakalan jadi perhatian
namun karena penampilanku yang seperti itu mungkin yang menyebabkan adanya
tarikan magnet dari pandangan para tamu undangan untuk melihat diriku.. namun
hal tersebut malah bikin lucu dan jadi pengalaman yang sukup menarik.
perawat dan dokter
Kenapa kita tidak mencoba
mengobati seseorang dengan cara memperbaiki pola kesehatannya bukan sekedar
menyembuhkan sesaat. Karena mungkin hal itu lebih berguna dan dapat
mencerdaskan seseorang tentang kesehatannya. Kita jangan hanya sekedar membantu
menghilangkan penyakitnya namun menyembuhkan sekaligus mencerdaskannya.
Mungkin kini baru tersadar kenapa
para dokter tidak ingin dianggap setara dengan perawat. Hal ini
karena mereka terlalu congkak untuk berbagi ilmu. Mereka sering menganggap remeh
perawat. Padahal sebenarnya kita lebih unggul dalam mengatasi penyakit pasien
meski kita belum diberikan wewenang untuk memberikan pengobatan, namun kita memiliki metode tersendiri dalam
mengatasi masalah pasien, salah satunya yaitu dengan pengobatan secara
terapeutik, dengan memberikan pengobatan secara teraupetik kita akan
mengajarkan hal – hal kesehatan yang secara otomatis akan menambahkan
pengetahuannya dan merubah pola hidupnya ke pola hidup sehat. Tidak hanya
mengobati lantas meninggalkannya dengan dititipi struk (nota) obat yang mungkin
begitu mahal harganya, namun kita bisa memberikan pengetahuan kepada mereka
serta akan lebih mencerdaskannya pula, kita sebagai tenaga kesehatan yang
memilki pengetahuan lebih, sudah seharusnya membagi ilmu kita kepada
masayarakat kita, masyarakat yang haus akan ilmu. Kita jangan lantas hanya
memasuki kehidupan mereka kemudian malah ikut serta bagaimana tata cara
kehidupannya, karena hal ini malah akan memperbodoh mereka namun kita harus
bisa merubah pola hidup mereka ke hal pola hidup yang lebih sehat. insyaAllah..
ini pun mungkin
dapat terjadi pula karena dari perawat itu sendiri, mereka menganggap diri
mereka remeh di hadapan dokter, sedangkan sebenarnya perawat lebih memiliki
pendekatan terapeutik terhadap pasien ketimbang dokter.
Langganan:
Postingan (Atom)